Keutamaan Shalat Tahajud
1. Shalat Sunah
Paling Utama
Allah berfirman yang artinya, “Hai
orang yang berselimut (Muhammad), bangunlah (untuk sembahyang) di malam hari,
kecuali sedikit (daripadanya).” (Al Muzammil : 1-2). Salat
malam ini pada mulanya di wajibkan. Rasulullah mengerjakan dan para sahabat pun
mengikuti. Hingga, berkat kemahapemurahan ALLAH , salat ini menjadi sunah
hukumnya dengan di turunkan QS. Al-Muzammil : 20. Allah
tidak ingin memberatkan hambanya, karena secara fitrah, salat di tengah malam
saat sedang tidur itu bukan pekerjaan yang mudah.
Allah
berfirman yang artinya, “Sesungguhnya
tuhanmu mengetahui bahwasannya kamu berdiri (sembahyang) kurang dari dua
pertiga malam, atau seperdua malam, atau sepertiganya, dan (demikian pula)
segolongan dari orang orang yang bersama kamu. Dan Allah menetapkan ukuran
malam dan siang. Allah mengetahui bahwa kamu sekali-kali tidak dapat menentukan
batas-batas waktu itu, maka Dia memberi keringanan kepadamu.” QS.
Al-Muzammil : 20
2. Keistimewaan Waktu
Sahur
Dari
Abu Hurairah, bahwa Rasulullah bersabda, yang artinya : “Tuhan kita AZZA WA JALLA tiap
malam turun ke langit dunia pada sepertiga malam yang terakhir. Pada saat itu
ALLAH berfirman : “Barangsiapa yang
berdoa kepada-Ku pasti Kukabulkan, barangsiapa yang memohon kepada-Ku pasti
Kuberi, dan barangsiapa yang meminta
ampun kepada-Ku pasti Kuampuni.” (HR. Jama’ah)
Waktu sahur merupakan saat Pengabulan
Do’a. Allah memberikan isyarat bahwa Dia turun ke langit dunia pada
sepertiga malam yang terakhir. Pada saat itulah, Allah mendekat
sedekat-dekatnya dengan hamba-Nya yang terjaga dan bersedia mengingatnya.
Bila
dalam sehari semalam, doa kita seakan tersendat , manfaatkanlah waktu sahur ini
untuk mempercepatnya. Amr bin Absah berkata, “ Saya mendengar Nabi
bersabda, yang artinya : “Sedekat-dekat
Hamba kepada Allah adalah ada tengah malam yang akhir. Maka jikalau engkau
dapat termasuk golongan orang yang berzikir kepada Allah, usahakanlah.” (HR. Hakim)
3. Mendapat Pujian
Dari ALLAH
ALLAH
berfirman yang artinya, “sesungguhnya orang yang benar-benar percaya kepada
ayat-ayat kami adalah mereka yang apabila di peringatkan dengan ayat-ayat itu
mereka segera bersujud seraya bertasbih dan memuji Rabbnya, dan lagi pula
mereka tidaklah sombong. Lambung
mereka jauh dari tempat tidurnya dan mereka selalu berdoa kepada
Rabbnya dengan penuh rasa takut dan harap, serta mereka menafkahkan apa-apa
rezeki yang Kami berikan.” (QS. As Sajdah : 15-16)
Abdullah bin Rawahah melantunkan
syairnya,
Kami punya Rasulullah yang membaca
Kitab-Nya
Bila kebaikan membelah subuh yang
cerah
Kami melihat hidayah setelah buta
Hati kami yakin apa yang ia ucapkan
jadi kenyataan
Dia bermalam tanpa berbaring di
ranjang
Saat kaum Musyrik terlelap tidur di
pembaringan
yang maha penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan
di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka,
mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan. Dan orang yang melalui malam hari dengan
bersujud dan berdiri untuk Tuhan mereka.” (Al
Furqan : 63-64)
“Di dunia mereka sedikit sekali tidur di
waktu malam. Dan selalu memohonkan ampunan di waktu pagi sebelum
fajar.” (Adz Dzariyat: 17-18)
4. Kebiasaan
Orang-orang Saleh
Rasulullah
bersabda, yang artinya : “Hendaklah kalian mengerjakan salat Malam, karena
salat Malam itu Kebiasaan Orang-orang Saleh sebelum kalian, sebab salat Malam
mendekatkan diri kepada ALLAH, mencegah dari dosa, menghapus kesalahan-kesalahan
dan mengusir
penyakit dari tubuh.” (HR. At-Tirmidzi dan Al-Hakim)
Ibnu Qayyim menggambarkan kondisi
mereka,
Mata mereka mencucurkan linangan air
mata
Bagaikan hujan lebat yang turun terus
menerus
Saat malam, mereka bertindak seperti
rahib
Tapi gagah berani saat jihad melawan
musuh
Selain
merupakan kebiasaan orang-orang saleh terdahulu, menurut hadist di atas, salat
Malam juga sebagai jalan mendekatkan diri kepada ALLAH, mencegah dari dosa,
menghapus kesalahan-kesalahan dan mengusir penyakit dari tubuh.
5. Tata Cara dan
Pelaksanaan
Waktu
pengerjaan salat Tahajud adalah selepas menunaikan salat Isya bersama salat
sunahnya hingga terbit fajar (masuk waktu subuh). Rasulullah adakalanya waktu
pengerjaan nya di awal malam, di tengah malam, atau penghabisan malam. Anas bin
Malik berkata, “Kapan saja kita ingin melihat Nabi mengerjakan salat Malam,
kita pasti bisa melihatnya dan kapan saja kita ingin melihat beliau tidur, di
saat itu pula kita dapat melihatnya” (HR. Bukhari)
Salat Tahajud di kerjakan minimal 2
rakaat, sedangkan maksimal tak terhingga. Sedangkan penutupnya biasanya salat
Witir 1 rakaat dan paling banyak juga tak terhingga sepanjang jumlahnya ganjil.
Sebagian
ulama berpendapat bahwa jumlah rakaat salat Malam itu tidak terbatas. Pada malam
Ramadhan di zaman Umar, Ustman, Ali, orang-orang mengerjakan salat Malam hingga
20 rakaat. Imam Syafi’i berkata, “Saya mendapatkan orang-orang di Makkah salat
20 rakaat.
Sumber : Fadlan Al-Ikhwani